My Communities

Minggu, 13 Juli 2008

Quantum Iman: Seri (3)

Iman (Anda) ‘Energi’ Kemenangan
by gunawan trihantoro

Ingatlah! Karunia terbesar Allah swt yang diberikan kepada Anda adalah karunia IMAN, yang dengannya kebaikan menjadi manfaat, kebajikan menjadi maslahat, sumber kebahagiaan dan kemenangan hidup (di dunia dan akhirat). Tetapi Iman bukanlah sesuatu yang tetap dalam diri Anda, ia senantiasa bergejolak, naik dan turun mengikuti kualitas tertentu pada diri Anda. Untuk itulah, Kita perlu menjaganya dengan baik.

Begitulah Iman Kita! Banyak penyebab yang bisa menaikannya, memperkuatnya, dan membuatnya tumbuh berkembang, sebaliknya banyak pula penyebab yang menurunkan, melemahkan dan meruntuhkan.

Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah, saat ditanya apakah Iman bertambah dan berkurang. Beliau menjawab:

Iman bertambah

sampai bagian tertinggi

dari surga ketujuh.

Dan Iman juga menurun

Sampai mencapai bagian terendah

Dari lorong-lorong tambang diperut bumi.”

Ketahuilah! oleh Saya dan Anda. Iman yang bertambah kokoh laksana akar pohon yang kuat menghunjam tanah, menopang batang yang menjulang subur, rindang, dan berbuah lebat, memberi keteduhan dan banyak manfaat. Sedangkan Iman yang turun merapuh akan mengotori jiwa, menjauhkan keadilan, dan mendekati kedzaliman, menimbulkan kegersangan dan banyak kerusakan (mengakibatkan penderitaan).

Saat Kita memiliki Iman mulia dan tinggi bukanlah sesuatu yang tanpa tujuan, tidak perlu diragukan betapa penting menjadikan Iman sebagai hal utama dan pertama dalam meraih kemenangan pada seluruh aspek kehidupan. Kemenangan yang Kita idam-idamkan dalam kehidupan ini, sangat tergantung kepada ada tidaknya Iman dalam diri Kita dan juga kekuatan serta integritasnya.

Iman Kita akan menghasilkan berbagai keuntungan besar, bagaikan buah yang ranum, serta menghasilkan sesuatu yang nikmat, dan kebaikan yang tak henti-hentinya.

Sadarilah! oleh Anda, bahwasannya Allah swt. sama sekali Tidak akan mencintai Anda (cinta yang sesungguhnya) dengan kondisi Iman yang sakit maupun rusak. Sebaliknya, Allah akan senantiasa bersama Anda setiap saat; saat berpikir, berbicara, merasa, melangkah, bahkan dalam situasi dan kondisi apapun manakala Iman Anda sehat dan kuat.

Sungguh! Beruntunglah Anda (sesuai fitrah-Nya) menjadi manusia (yang hidup) dengan Cinta Allah swt, yang dengan itu (Iman) Anda mendapatkan jaminan dan kepastian untuk menjadi seorang pemenang dalam kehidupan ini.

Jika Allah menolong kamu,

maka tak adalah orang

yang dapat mengalahkan kamu;

jika Allah membiarkan kamu

(tidak memberi pertolongan),

maka siapakah gerangan

yang dapat menolong kamu

(selain) dari Allah sesudah itu?

Karena itu hendaklah kepada Allah saja

orang-orang mukmin bertawakkal.

(Ali ‘Imran: 160)

Untuk mendapatkan pertolongan Allah swt agar menjadikan Anda seorang pemenang, yang mesti Anda lakukan saat ini adalah memperbaiki dan memperbaharui Iman agar tidak sakit dan rusak. Anda harus terus berusaha mengkokohkan (atau menyelaraskan energi) Iman itu, hingga bisa meraih kemenangan (hidup) yang nyata (pada dimensi tertinggi Iman kita).

Iman Anda adalah energi kemenangan yang akan memancarkan kebaikan-kebaikan (pikiran, perasaan, dan tindakan Kita) di alam semesta ini. Sebaliknya, tatkala yang terpancar dari energi Iman adalah keburukan-keburukan (pikiran, perasaan, dan tindakan Kita), maka kerusakan hidup yang akan Anda dapati. Pada titik itulah yang akan mengawali kegagalan hidup yang Anda jalani di semesta ini.

Maka, untuk bisa mencapai dimensi tertinggi Iman Anda, Anda harus berupaya mencari cara (metode, chanel, dan frekwensi) positif yang bisa menghubungkan Iman Anda langsung pada Allah swt yang memiliki Kesempurnaan atas sumber energi alam semesta ini (Iman di dalam diri Anda).

Untuk bisa mencapai dimensi tertinggi Iman Anda (yang akan menghantarkan ke puncak kemenangan), Anda harus memahami dan menguasai dengan benar ‘Teknologi Al Qu’ran’ (sebagai satu-satunya ‘Kitab Teknologi’ manusia yang bisa menjawab seluruh rahasia alam semesta, termasuk rahasia Iman Kita).

Perhatikan! Pikirkan! dan Renungkan! Dengan kemurnian Iman kita Firman Allah swt. di bawah ini:

Hai orang-orang yang beriman,

bertakwalah kepada Allah

dan carilah jalan

yang mendekatkan diri kepada-Nya,

dan berjihadlah pada jalan-Nya,

supaya kamu mendapat keberuntungan (kemenangan)”.

(al Ma’idah: 35)

Luar Biasa! dengan Firman-Nya yang Suci dan Agung di atas, Allah swt memberikan pesan pada Kita (dengan singkat, padat, dan dahsyat) bahwa Kita harus ‘melejitkan’ ke-Iman-an untuk mencapai dimensi tertinggi Iman ini (dengan Takwa kepada Allah swt).

Untuk bisa mencapai dimensi itu, maka, Anda harus memiliki cara (metode, channel, dan frekwensi) yang bisa menghubungkan Anda langsung pada Allah swt. Berjihad (bersungguh-sungguh dalam berjuang, beramal secara intensif pada jalan-Nya, pada metodenya) adalah (satu dari sekian banyak) pintu untuk meraih keberuntungan atau kemenangan.

Hai orang-orang yang beriman,

bersabarlah kamu dan

kuatkanlah kesabaranmu

dan tetaplah bersiap siaga

(di perbatasan negerimu) dan

bertakwalah kepada Allah,

supaya kamu beruntung”.

(Ali Imran: 200)

Menuju dimensi tertinggi dari Iman ini (ketakwaan kepada Allah swt.) memerlukan ramuan-ramuan special yang diracik dan dikemas secara profesional dalam satu ‘paket sabar’ (yang diikat kuat dengan tali ke-sabar-an). Artinya, Anda tidak cukup hanya dengan mengatakan ‘beriman’ terus akan mendapatkan kemenangan.

Namun, dengan Iman itu, Anda di perintahkan untuk sabar (bersungguh-sungguh dengan ke-sabar-an) dan meningkatkan kesungguhan (dari ke-sabar-an) itu, serta tetap bersiap bersiaga (kuat berpegang pada pengetahuan Anda yang benar). Dengan berbekal sabar dan ditambah (kokohnya) takwa, maka kemenangan akan Anda dapatkan.

Sesungguhnya beruntunglah

orang-orang yang beriman,

(yaitu) orang-orang yang khusyu'

dalam sembahyangnya……”

(al Mu’minuun: 1-2)

Keberuntungan atau Kemenangan Anda (dalam kehidupan) pada dasarnya adalah fitrah (yang telah jelas ketetapannya), selama Anda konsisten dan bertanggung jawab dengan Iman ini. Bentuk konsistensi dan tanggungjawab atas Iman ini adalah khusyu’nya sholat Anda. Karena, Sholat (juga) merupakan cara (metode, channel, dan frekwensi) yang bisa langsung menghubungkan Anda pada Allah swt. untuk “menerima” kemenangan yang telah dijanjikan oleh-Nya.

Dan bahwasanya:

jikalau mereka tetap berjalan lurus

di atas jalan itu (agama Islam),

benar-benar Kami akan memberi minum

kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak)”.

(al Jin: 16)

Untuk mendapatkan ‘penghargaan’ langsung dari Allah swt berupa kemenangan, Kita harus tetap (berusaha) konsisten berdiri di atas metodik (thoriiqot) yang benar. Yang dengan inilah Anda akan mendapatkan rizqi (kemenangan) yang banyak dengan Rahmat-Nya (dengan diturunkannya hujan yang lebat).

Iman memang Luar Biasa!

Mengungkap dan memahami (rahasia) Iman (yang datangnya dari Allah swt.) dengan ‘Teknologi Al Qur’an’, maka segala kebutuhan dasar (amaliah) Kita akan tertarik/meningkat dan melejit menembus dimensi tertinggi dari Iman itu sendiri.

Bahkan, Iman Kita (yang positif, yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadits) akan memiliki getaran-getaran yang frekwensi dan kapasitasnya tak terhingga.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman

ialah mereka yang bila disebut nama Allah

gemetarlah hati mereka,

dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya

bertambahlah iman mereka (karenanya),

dan Hanya kepada Tuhanlah

mereka bertawakkal”.

(al Anfaal :2)


Quantum Iman: Seri (2)

Keyakinan Vs Keragu-raguan
by gunawan trihantoro

Pada dasarnya, Kita memiliki potensi sama (yang datang dari Allah) untuk bisa meraih kemenangan hidup. Alasannya, Kita dikarunia akal dan pikiran serta hati, sebagai modal untuk hidup. Tetapi pada kenyataannya, menurut M. Shidiq Mustika dan Rusdin Rauf, dalam bukunya “Keajaiban Shalat Tahjjud, Tepat Menjadi Kaya dan Bahagia”, ada dua golongan manusia.

Pertama, adalah golongan orang-orang yang penuh ke-PERCAYA-an diri. Mereka selalu tahu bahwa mereka dilahirkan untuk MENANG dan SUKSES. Mereka adalah pemimpi-pemimpi sejati yang yakin sekali bahwa sukses akan dengan mudah dicapai bila bersungguh-sungguh.

Kedua, adalah golongan orang-orang yang selalu dihantui ke-TAKUT-an dan ke-RAGU-RAGU-an. Saat kesempatan datang, mereka selalu berkata, “Apa yang terjadi bila saya GAGAL? ” Orang-orang seperti ini tidak akan pernah berjalan jauh dari HIDUP-nya. Ketakutan dan keragu-raguannya membuat mereka berjalan di tempat karena belum apa-apa sudah menyerah pada bayangan yang belum tentu benar.

Memang, begitu besarnya pengaruh lingkungan terhadap diri Anda. Ribuan informasi atau pesan-pesan (singkat) yang disampaikan media massa, keluarga, orang yang dihormati, sahabat, tetangga, dan lain-lain, semuanya memaksa Anda untuk menentukan pilihan-pilihan dan memengaruhi cara berpikir dan bertindak.

Tetapi, ada satu hal yang kurang Anda sadari, bahwa ribuan pesan (singkat) yang Anda terima setiap hari tidaklah berarti apa-apa, selama Anda memiliki kekuatan iman secara mandiri. Beragam pesan yang Anda terima tidak akan memengaruhi cara berpikir dan bertindak, karena cara berpikir Anda telah dibentuk oleh iman (yang benar).

Dengan keimanan yang positif (positive eemaan), Anda tidak akan tergoyahkan oleh ribuan pesan (singkat) dengan segala tipu dayanya, karena Anda memiliki iman yang tangguh. Dapat kita katakan bahwa ke-iman-an itulah yang akan membentuk karakter dan cara Anda bertindak. Iman merupakan pelabuhan dan sekaligus mercusuar yang menjadi acuan Anda agar tidak terbentur pada batu karang.

Perhatikan, pikirkan, dan renungkan dengan kemurnian Iman Kita Firman Allah swt di bawah ini :

“…..Maka janganlah kamu

sekali-kali termasuk

orang yang ragu-ragu.”

(al An’aam :114)

Sikap ragu-ragu dan bimbang adalah cermin dari seseorang yang lemah, kehilangan harapan, dan rapuhnya iman. Perhatikan komentar Dr. Walter Doyle Staples di bawah ini :

Anda harus memikirkan keyakinan

kalau Anda ingin berpikir

sebagai seorang pemenang.

Percayalah pada diri Anda sendiri.

Percayalah kepada

Kemampuan-kemampuan Anda,

Sebab, Anda adalah apa yang Anda pikirkan.”

(You must think belief

if you want to think like a winner.

Have confidence in your self.

Believe in your abilities,

for you are who you think you are).

Iman tidak datang dengan sendirinya. Ia merupakan ramuan yang diracik dari berbagai sumber, sehingga kewajiban Anda adalah mengarungi berbagai sumber tersebut, yang kemudian menyimpulkannya dalam satu “paket ke-Iman-an“. Pengalaman akan menjadi pupuk yang akan memperkuat iman kita, atau sebaliknya, ia dapat menghancurkan Iman yang selama ini bersemayam dalam diri Anda. Untuk itu, Anda harus merumuskan puncak Iman yang bersumber dari Allah swt. (al Qur’an dan Hadits Nabi saw, bukan Iman yang bersumber dari syaithon atau hawa nafsu). Iman inilah yang tidak bisa diragukan, diubah, dan dipengaruhi apapun.

Motivasi diri Anda dengan iman yang paling mendasar sebagaimana Allah swt berfirman :

Kebenaran itu dari Tuhanmu,

sebab itu janganlah sekali-kali

kamu termasuk orang yang ragu-ragu.“

(al Baqaraah: 147)

Dimana pun dan dalam situasi apapun Anda berada, Iman inilah yang harus menjadi pegangan pertama dan utama. Tanpa Iman ini, Anda akan kehilangan identitas diri, bahkan mudah terombang-ambing oleh arus kehidupan yang keras dan penuh tantangan.

Dalam kehidupan ini, dalam diri Saya dan Anda serta orang-orang disekitar kita, sudah banyak yang membuktikan betapa (dahsyat energi) iman. Naiknya orang-orang sukses atau pemenang di panggung kehidupan ini adalah karena begitu kuat dirinya memegang ke-iman-an yang benar, yang melahirkan dinamika, konsistensi, tangguh dan tidak pernah takut menghadapi resiko.

Dengan informasi serta bukti-bukti sejarah dan pengalaman orang-orang yang menang karena mereka memiliki iman yang tangguh, kini saatnya Anda memprogram ulang cara berpikir Anda dengan penuh optimisme dan keyakinan. Sebuah puisi, seperti di bawah ini, kiranya dapat memotivasi diri Anda:

Yes, I Can!

If you think you are beaten, you are

If you think you dare not, you don’t

If you’d like to wind, but think you can’t

It’s almost certain you won’t

If you think you’ll, you’re lost

Ya, Aku Bisa!

Jika Anda berpikir, Anda akan dikalahkan,

Anda sudah kalah

Jika Anda berpikir bahwa Anda tidak berani,

ya Anda tidak berani

Jika Anda ingin menang, tetapi Anda berpikir

tidak bisa menang, bisa dipastikan

Anda tidak akan menang

Jika Anda berpikir bahwa Anda bakal gagal,

Anda telah gagal.

Perhatikan! Pikirkan! Renungkan! Ketika Rasulullah saw dihina dan dicerca, kemudian dibujuk dengan segala kenikmatan dunia, beliau menjawab dengan gagah berani dan penuh keyakinan;

Betapapun engkau

letakkan matahari

di tangan kananku

dan rembulan

di tangan kiriku,

tidaklah aku akan mundur

dari dakwah ini,

sampai nyawa

memisahkan diriku.”

(al Hadits)

(Energi) Iman memang Luar Biasa! Apa yang menjadikan Anda ragu-ragu atau bahkan takut lagi untuk naik ke panggung kehidupan menjadi seorang pemenang? Bukti-bukti apalagi yang Anda cari untuk meyakini begitu Pengasih dan Penyayang-nya Allah swt atas orang-orang yang beriman?

Maka, jadikanlah Allah swt. dan Rasul-Nya, serta orang-orang beriman (sebagai) energi keselarasan dalam kehidupan Anda, dapat dipastikan, Anda akan menaiki panggung kehidupan untuk menjadi seorang pemenang!

Dan barangsiapa mengambil Allah,

Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman

menjadi penolongnya,

maka sesungguhnya

pengikut (agama) Allah,

itulah yang pasti menang” (al Maa’idah : 56)

Sebaliknya, jika Anda tidak mau menciptakan energi keselarasan antara Allah swt dan Rasulnya, serta orang-orang beriman sebagai sumber energi (kemenangan) dalam kehidupan ini, dapat dipastikan pula, Anda akan menjadi seorang yang gagal di kehidupan. Yang lebih ironis lagi, Anda akan semakin tersesat dalam mengarungi luasnya samudra kehidupan.

Dan jika kamu mengikuti

kebanyakan (mayoritas) orang-orang

yang ada di muka bumi ini,

niscaya mereka

akan menyesatkanmu

dari jalan Allah….”

(al An’aam: 116)

Quantum Iman: Seri (1)

The Power of Positive Eemaan


Iftitah

Sungguh! Kalau Anda beriman kepada Allah swt. dengan sepenuh hati (totalitas), mengenal dengan baik Allah (melalui ayat-ayat-Nya), tunduk dan patuh kepada-Nya (tanpa prasangka negatif), maka akan senantiasa merasakan manisnya buah keimanan Kita.

Perhatikan, pikirkan, dan renungkan dengan kemurnian iman kita Firman Allah swt. dan Hadits Nabi saw. di bawah ini:

.....tetapi Allah menjadikan kamu

cinta kepada keimanan

dan menjadikan iman itu indah

dalam hatimu…..”

(al Hujuraat : 7)

Rasulullah saw. bersabda:

Tiga hal (kualitas); siapa saja memiliki hal itu,

akan menemukan manisnya iman,

yaitu bahwa Allah dan Rasul-Nya

lebih dicintai daripada yang lain,

mencintai seseorang karena Allah

dan dia benci kepada kekafiran

sebagaimana dia membenci dirinya

dilempar ke dalam api neraka.

(H.R. Bukhari dan Muslim)

Yakin! Dengan iman yang positif (Positive Eemaan), Anda akan menjalani kehidupan ini dengan tenang, damai, bahagia, senang, dan puas, walaupun dari sisi lain kehidupan Kita tidak pernah lepas sama sekali dari pelbagai masalah dan tantangan, baik dari segi ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.

Ketahuilah! Iman adalah pangkal dari segala kehidupan Kita; pangkal kesuksesan, pangkal kebahagiaan, pangkal kedamaian, pangkal ketenangan, pangkal kenyamanan, pangkal kesejahteraan, dan pangkal kemenangan. (Saya dan Anda bisa merasakan, bagaimana hidup tanpa iman -dengan sebenar-benarnya iman).

Dalam bukunya yang berjudul, “Melejitkan Potensi Diri”, yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, Abdullah bin Abdul Aziz Al-‘Aidan, menuliskan:

Dell Krengy bertanya-tanya,

Tahukan Anda,

kenapa keimanan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala

dan kebergantungan kepada-Nya,

bisa mendatangkan rasa aman, damai, dan tenang?”

Ia lalu berkata,

Saya akan membiarkan William James

menjawab pertanyaan ini,

Sesungguhnya gelombang samudra

yang selalu berdebur

tidak pernah mengusik ketenangan

dasar samudra sama sekali,

dan tidak pernah mengganggu

kenyamanannya sama sekali,

begitu pula halnya dengan seseorang

yang memiliki iman

yang sangat dalam kepada Allah,

maka sangat layak sekali

jika gejolak kehidupan

yang sifatnya sementara ini

tidak akan mengusik

ketenangannya sama sekali.”

Sadarilah! Iman (yang positif) akan melahirkan ‘energi positif’ yang akan memengaruhi hidup Kita. Iman mendorong Kita memiliki semangat berkompetisi (fastabiqul khoirot) untuk menjadi pemenang dalam hidup ini. Iman memanggil Kita untuk tampil sebagai khoiru ummah, menjadi umat yang terbaik. Iman akan melahirkan motivasi dan keteguhan hati Kita untuk melakukan perbuatan baik (akhlaqul mahmudah) dan meninggalkan perbuatan buruk (akhlaqul madzmumah).

Perhatikan, pikirkan, dan renungkan dengan kemurnian iman kita Firman Allah swt. di bawah ini :

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan

seberat dzarrah pun,

niscaya dia akan melihat (balasan) nya.

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan

sebesar dzarrah pun,

niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.”

(al Zalzalah : 7-8)

Mari! Mulailah memikirkan iman Kita. Iman yang akan menjadikan Anda meraih kemenangan hidup (baik di kehidupan sekarang, terlebih lagi kehidupan di masa yang akan datang).

Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu,

tidak ada kekhawatiran terhadap mereka

dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

(yaitu) orang-orang yang beriman

dan mereka selalu bertakwa.

Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan

di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat.

tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah.

yang demikian itu adalah KEMENANGAN yang BESAR.”

(Yunus: 62-63)

Dan (ada lagi) karunia yang lain

yang kamu sukai

(yaitu) pertolongan dari Allah

dan KEMENANGAN yang dekat (waktunya).

dan sampaikanlah berita gembira

kepada orang-orang yang beriman.“

(as Shof : 13)


"Kemenangan adalah semakin dalam dan kokohnya akar Iman,
dan semakian besar dan rindangnya pohon Taqwa,
yang dengannya Yakin 100%, Anda mampu Membongkar Laci Dunia"

Tumbuhkan semangat Iman Anda kepada Yang Maha Kuasa atas kehidupan ini. Semangat ke-iman-an Kita adalah ‘Energi Kemenangan’. Dengan iman yang kuat, tangguh, dan berkualitas tinggi, singkirkan keragu-raguan dalam meraih kemenangan hidup.

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu,

sebab itu janganlah sekali-kali

kamu termasuk orang-orang yang ragu.”

(al Baqarah : 147)


"Bagaimana Anda meraih Kemenangan ?" (adalah)
Bagaimana Anda Melejitkan Iman Anda."